Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Hanya Debulah Aku

26 Februari 2020   18:10 Diperbarui: 26 Februari 2020   18:09 422 1
Aku hanya setitik air pada timba
Aku hanya seberkas debu di kaki-Mu
Hanya tiupan nafasmu aku ada

Aku berusaha melawan-Mu
berusaha setara dengan-Mu
Itulah aku yang lupa

Lupa untuk berkata terimakasih
Lupa untuk mengucap syukur
Lupa akan siapa aku
Lupa akan yang Maha kuasa
 
Saat abu menyesap di dahiku
Sadar kadang datang terlambat
Penyesalan selalu kemudian
Tapi Pertobatan selalu memberi jalan
Tangan yang terentang
Selamanya menunggu untuk di dekap
Sampai abu menjadi debu
Aku tetap hanyalah debu di alas kaki-Mu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun