Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Lintingan Tembakau Pencabut Nyawa Sang Ayah

28 Mei 2011   12:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:07 198 3
Masih terkenang jelas didalam memori ingatan ketika beberapa tahun yang lalu saya mendapati aroma kepulan asap menyelimuti rumah. Kepulan asap bagaikan kereta uap yang tak henti-hentinya menghembuskan asap beracunnya dengan garang. Yah, ayah saya merokok lagi, kali ini 2 bungkus perhari.

"Ya Allah, Pak. Ga kasian sama paru-parumu, Pak? masa setiap hari merokok? Aku ga tahan sama asapnya, dadaku sesak...." tegurku.

Perkataan teguran saya tidak dipedulikan oleh ayah, dia malah dengan asyiknya menghirup zat-zat racun yang perlahan sedang menggerogoti paru-parunya. Saya sering kesal dengan ayah saya, hidup sudah kekurangan tetapi masih saja merokok, padahal harga perbatang rokok itu sekitar Rp500,00, kalau perbungkus isi 12 batang, coba kalau dikalikan dengan harga perbatang, harga total dapat mencapai Rp6000,00/bungkus. Bukankah uang Rp6000,00 bisa dipergunakan untuk membeli beras se-liter, lebih bermanfaat bukan daripada harus membakar uang senilai Rp6000,00 tetapi dampaknya sangat besar bagi kesehatan.

Pada hari yang tidak terduga, tanggal 6 Juni 2006, ayahanda ditemukan terduduk lemas di kursi tamu tetapi dalam keadaan tidak bernyawa lagi ! padahal sebelum dia pergi untuk selama-lamanya, dia masih bercanda tawa dengan saya dan menasihati saya. Setelah sejak ayahanda meninggalkan dunia untuk selama-lamanya, saya amat sangat membenci rokok beserta asapnya !

Menurut buku biologi SMP dan SMA, rokok mengandung zat-zat berbahaya yang merusak tubuh, seperti ACROLEIN, KARBON MONOXIDA, NIKOTIN, AMMONIA, FORMIC ACID, HYDROGEN CYANIDE, NITROUS OXIDE, FORMALDEHYDE, PHENOL, ACETOL, YDROGEN SULFIDE, PYRIDINE, METHYL CHLORIDE, METHANOL, dan TAR.

Ayah saya sudah meninggal karena dia adalah seorang perokok. Kalau Anda adalah seorang perokok, apakah Anda ingin menyusul ayah saya ke alam barzah serta meninggalkan tanggungan keluarga yang masih mengharapkan Anda???

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun