Menurut Pak Agus, penjaga museum, seminar ini tidak hanya menampilkan diskusi dan presentasi, tetapi juga pameran berbagai alat musik tradisional Bali, termasuk ragam gong dan gamelan yang khas. "Kami ingin memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk lebih mengenal kekayaan budaya Bali, terutama yang berasal dari Buleleng," ujarnya.