[caption id="" align="alignnone" width="417" caption="Reality is Conviction"][/caption]
Bab sebelumnya |
Bab berikutnya "Femininity is deceptively the best agent to facilitate 'sensitive' courtship; one, multiple favors, granted eventually, at a time." ~anonymous Bangkalan, Madura, 24 April 2035.
Leah membuka jendela mobil, batang rokok terselip antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Mobil dalam keadaan terparkir saat
Angel membuka pintu, mendekati sisi Leah yang berada di ruang kemudi. “Tunggu aku di sini, ga lama, paling lama seperempat jam.” Kata Angel. Kelopak mata bagian bawah Leah memperlihatkan
eyeshadow berwarna hitam, menebal sampai ke sisi luar kelopak mata. Batang hidung mancung, garis lesung pipi dan potongan rambut
side cut-bob semakin memperlihatkan tema
gothic. Salah satu alis mata palsunya naik ketika Angel menyuruhnya untuk menunggu selama seperempat jam. “Selama itu aku boleh merokok?” “I'd rather
you not.” Angel mengerutkan dahi, merampas batang rokok dari tangan Leah saat mengatakan 'you'.
“Fifteen minutes is helluva timespan to kill, hon, gimme a break!” Leah mengambil sebatang rokok dari kemasannya yang tersimpan di kompartemen lipat di samping dashboard.
KEMBALI KE ARTIKEL