Perkenalan terhadap Islam perlu disesuaikan dengan konteks budaya setempat, dengan tetap mematuhi aturan dan hukum yang terdapat dalam al-Qur'an dan Hadits. Proses ini tidak hanya berfokus pada penafsiran tekstual, melainkan juga mempertimbangkan konteks budaya secara keseluruhan. Penulis berpendapat bahwa studi antropologi merupakan pendekatan yang tepat untuk menerapkan pendekatan kontekstual ini, di mana Islam diperkenalkan sesuai dengan realitas budaya masyarakat setempat.
KEMBALI KE ARTIKEL