Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana KKN bepesan kepada mahasiswa untuk senantiasa menjaga adab dan sikap selama berinteraksi dengan masyarakat. "Hendaknya menjaga adab dan sikap serta mematuhi norma yang berlaku di masyarakat. Kami juga mengharapkan perkenan dan dukungan dari jajaran pimpinan daerah Kabupaten Banjar bagi mahasiswa dalam melaksanakan KKN di Kabupaten Banjar," ujarnya.
Mengangkat tema "Mahasiswa UM Banjarmasin Peduli Stunting, Wujudkan Desa Emas, Sehat dan Bebas Stunting di Banua", UM Banjarmasin menerjunkan mahasiswa peserta KKN dengan mengelompokkan ke dalam kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri atas sembilan hingga sepuluh orang. Mahasiswa-mahasiswi KKN kemudian akan melaksanakan sejumlah agenda mulai dari perencanaan dan penyusunan program kerja, impelemantasi program kerja, ekspos pertanggungjawaban implementasi program kerja hingga dengan tahap evaluasi.
UM Banjarmasin juga bekerja sama dengan BKKBN dalam pelaksanaan KKN. Tema KKN "Stunting" sendiri merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan guna berkontribusi nyata dalam upaya pencegahan dan penanggulangan fenomena stunting di Indonesia. KKN 8 Tematik Stunting UM Banjarmasin merupakan kali ke-4 dilaksanakannya KKN yang secara spesifik mengangkat tema Stunting sekaligus merupakan kali-4 diimplementasikannya kerja sama antara UM Banjarmasin dengan BKKBN dalam hal pelaksanaan KKN.
Berhadir dalam kegiatan pelepasan mahasiswa KKN ini adalah Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupatan Banjar, Ikhwansyah, M.Kes. Dalam sambutan Bupati Banjar yang dibacakannya, Bupati menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dengan masyarakat yang dalam hal ini adalah perguruan tinggi dalam merespons fenomena stunting. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa KKN dalam hal ini tidak hanya berperan sebagai pelaksana program kerja KKN, melainkan juga sebagai pembawa harapan dan agen perubahan bagi masyarakat. Bupati juga mengapresiasi dedikasi UM Banjarmasin dalam peran dan kontribusinya dalam guna menanggulangi fenomena stunting.