Salah satu warga setempat, Ibu Siti, menambahkan, "Di Kwala Begumit ini, kami sangat toleran dalam beragama dan menjalankan kegiatan bersama. Kami tidak pernah mengalami pertikaian. Justru, perbedaan ini menjadikan kami lebih kuat dan saling melengkapi." Pernyataan ini mencerminkan semangat toleransi yang tertanam dalam masyarakat.
11 Agustus 2024 - Salah satu aspek penting dalam menciptakan kerukunan ini adalah pelaksanaan program tahsin di MTs Sabilah Akhyar. Program ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman agama di kalangan anak-anak.
Dalam wawancara dengan salah satu peserta tahsin, seorang siswa mengungkapkan, "Belajar tahsin sangat berguna bagi kami, karena kami merasa kurang mendapatkan literasi tentang pembelajaran tahsin. Kami berterima kasih atas kesempatan ini."
Kegiatan tahsin yang melibatkan murid dari berbagai latar belakang agama menunjukkan bahwa pendidikan agama dapat menjadi jembatan dalam memperkuat hubungan antarumat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini diharapkan dapat terus berlanjut, mengedukasi generasi muda, dan memperkokoh kerukunan yang telah terjalin.
Kwala Begumit, dengan keberagaman dan toleransi yang dimilikinya, layak menjadi contoh bagi daerah lain. Melalui dialog wawancara dan pendidikan, masyarakat di sini menunjukkan bahwa kerukunan antar agama bukanlah sekadar wacana, tetapi sebuah realitas yang dapat diwujudkan. Keberhasilan program tahsin ini menjadi harapan bagi masa depan yang lebih harmonis, di mana setiap individu merasa dihargai dan saling mendukung dalam menjalankan keyakinan masing-masing.