Sebagai bagian dari upaya tersebut, mahasiswa KKN UIN Jakarta Kelompok 10 Abrasamarta meminta dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bogor dalam bentuk sponsor bibit tanaman. Dukungan ini disambut positif oleh KLHK yang kemudian memberikan sebanyak 500 bibit tanaman untuk ditanam di Desa Tarikolot. Dari 500 bibit yang diberikan, 250 di antaranya merupakan bibit pohon berbuah, sementara 250 lainnya adalah bibit pohon yang tidak berbuah.
Bibit pohon berbuah yang disumbangkan oleh KLHK diantaranya adalah mangga, durian, alpukat, sirsak, jengkol dan jambu biji merah. Penanaman bibit pohon berbuah ini diharapkan tidak hanya membantu dalam upaya penghijauan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi warga desa. Dengan adanya pohon berbuah, masyarakat Desa Tarikolot nantinya dapat memanen buah dan mengonsumsinya sendiri atau menjualnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Bibit pohon tidak berbuah seperti mahoni, jati, dan mint juga ditanam di berbagai lokasi strategis di Desa Tarikolot. Pohon-pohon ini dipilih karena memiliki kemampuan menyerap polutan, memberikan keteduhan, serta meningkatkan kualitas udara dan tanah di sekitarnya. Penanaman bibit pohon tidak berbuah ini juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem serta meningkatkan keindahan dan estetika lingkungan desa.