Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Focus Group Discussion (FGD) di Desa Batukalangan, Proppo, Pamekasan

14 Oktober 2024   22:40 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:11 22 0
Pamekasan, 09 Oktober 2024 -- Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bersama dengan pemerintah Desa Batukalangan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan UMKM Digital Economy dan Literasi Keuangan". Kegiatan yang berlangsung di Kediaman Kepala Desa Batukalangan ini dihadiri oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, pemuda desa dan aparat desa.FGD ini bertujuan untuk menggali potensi pemberdayaan masyarakat desa melalui penguatan ekonomi digital dan peningkatan literasi keuangan. DPL KKNT Arie Setyo Dwi Purnomo, menjelaskan bahwa diskusi ini merupakan langkah awal untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM dalam beradaptasi dengan perubahan ekonomi digital serta pentingnya literasi keuangan dalam mengelola usaha mereka."Dalam era digital seperti sekarang, pengelolaan usaha berbasis teknologi dan kemampuan literasi keuangan menjadi kunci keberhasilan UMKM untuk bersaing dan berkembang. FGD ini diharapkan dapat memberi wawasan yang mendalam tentang bagaimana masyarakat desa dapat memanfaatkan teknologi untuk memperkuat usaha mereka," ujar Arie Setyo Dwi Purnomo .

Dalam diskusi tersebut, beberapa narasumber dari pakar ekonomi digital dan keuangan memberikan pemaparan mengenai peran teknologi dalam pengembangan UMKM serta pentingnya literasi keuangan bagi pelaku usaha. Bapak Darul Islam, salah satu pemateri, menekankan bahwa digitalisasi bisnis UMKM adalah langkah strategis yang harus diambil agar produk desa dapat bersaing di pasar yang lebih luas. "Dengan memanfaatkan platform digital, pelaku UMKM di desa dapat memperluas pasar mereka, bahkan sampai ke skala nasional," ungkapnya.

Di sisi lain, literasi keuangan menjadi isu penting yang dibahas dalam FGD. Pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan, mulai dari pencatatan pengeluaran hingga perencanaan investasi, dinilai penting agar UMKM bisa berkembang dengan sehat dan berkelanjutan. "Pengelolaan keuangan yang baik tidak hanya membantu usaha bertahan, tetapi juga bisa membuka peluang untuk mengembangkan usaha lebih jauh," ujar Bapak Darul Islam.

Para peserta FGD, terutama pelaku UMKM, menyambut baik diskusi ini. Salah satu peserta, Bapak Ahmadi, pemilik usaha keripik tempe, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini bisa berlanjut dengan pendampingan yang lebih intensif. "Kami masih butuh banyak pembelajaran tentang cara menggunakan teknologi untuk mempromosikan produk dan mengelola keuangan dengan lebih baik," ujarnya.

Kepala Desa Batukalangan, Bapak Hamidi, yang turut hadir dalam kegiatan ini, mengapresiasi upaya UTM dalam mendukung Pengabdian Kepada Masyarakat. "Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk pelaku UMKM dan masyarakat desa pada umumnya. Kami berharap program ini bisa terus berlanjut agar masyarakat desa semakin mandiri secara ekonomi," katanya.

Kesimpulan dari FGD ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, akademisi, dan pelaku usaha dalam mengembangkan potensi ekonomi desa melalui UMKM digital dan literasi keuangan. Ke depan, pelatihan dan pendampingan akan menjadi prioritas untuk memastikan pelaku UMKM desa mampu memanfaatkan teknologi digital dan mengelola keuangan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Program ini merupakan bagian dari komitmen UTM dalam mendukung pengembangan ekonomi desa melalui pemberdayaan UMKM dan peningkatan literasi keuangan, guna menciptakan ekonomi yang lebih mandiri dan berdaya saing di era digital.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun