Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Menggali Potensi Desa Dukuhmencek: Desa Pengrajin Tusuk Sate

15 Agustus 2024   20:21 Diperbarui: 15 Agustus 2024   20:23 9 0
Senin, 05 Agustus 2024 mahasiswa KKN Kolaboratif #3 tepatnya kelompok 160 Desa Dukuhmencek melakukan kunjungan ke salah satu UMKM yang memproduksi salah satu produk unggulan desa Dukuhmencek yaitu tusuk sate. Masyarakat desa Dukuhmencek banyak yang berprofesi sebagai pengrajin tusuk sate dengan memanfaatkan bambu untuk dijadikan produk yang lebih bernilai jual. Berdasarkan wawancara dengan Pak Riko, salah satu pengrajin tusuk sate desa Dukuhmencek, setiap minggunya mereka bisa menghasilkan sekitar 3 kwintal tusuk sate. Pak Riko menjelaskan biasanya para pengrajin tusuk sate membeli bambu dari kebun milik warga yang dihargain sebesar Rp 20.000,00- per batang. Namun tidak semua pengrajin menggunakan batang bambu mental untuk produksinya, terdapat beberapa pengrajin yang membuat tusuk sate dari batang bambu dari Lumajang yang sudah di potong sehingga para pengrajin hanya perlu menyesuaikan ukuran yang dibutuhkan serta menghaluskan dan menajamkannya saja. Hal tersebut dikarenakan ketersediaan bambu masih belum mencukupi kebutuhan pengrajin tusuk sate.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun