Fida'an yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali dinamakan dengan Fida Kubro, yaitu mengucapkan atau membaca surat Al-Ikhlas sebanyak seratus ribu kali.
Desa Regunung merupakan salah satu desa yang masih melestarikan amalan dzikir fida'. Secara momental, dzikir fida' di desa ini berbeda dengan daerah lain, dimana umumnya dilakukan di rumah shohibul hajat untuk mengirim hadiah kepada orang yang sudah meninggal. Di desa Regunung sendiri fida' kubro dilakukan untuk orang yang masih hidup dengan tujuan sebagai celengan ketika meninggal nanti.
Kegiatan fida'an ini dimulai pada pukul 08.00 sampai selesai.
H. Hadi selaku Kyai yang memimpin pembacaan dzikir fida' mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap satu minggu sekali tepatnya pada hari Kamis.
"Selamat datang mahasiswa KKN dari UIN Walisongo Semarang dalam acara fida'an desa Regunung, kegiatan ini kami sudah menjadi rutinan kami setiap hari kamis", ungkapnya
Markumi selaku warga yang ikut serta dalam kegiatan Fida'an ini mengapresiasi kepada mahasiswa KKN yang mau bergabung dalam acara Fida'an yang sudah menjadi rutinan masyarakat desa Regunung.
"Kami sangat senang bisa kedatangan mas dan mb KKN, kegiatan ini sudah menjadi rutinan masyarakat Regunung yang dilaksanakan setiap hari Kamis dalam satu minggu, semoga Fida'an ini bisa memberikan manfaat bagi mas dan mba KKN", ujarnya.
Koordinator KKN Kelompok 47, Tubagus Muhammad Hasan mengatakan, masyarakat desa Regunung ini sangat ramah dan baik dengan kehadiran mahasiswa KKN di tengah-tengah kalangan acara Fida'an.
"Kami sangat senang bisa mengikuti kegiatan Fida'an yang ada di desa Regunung ini, dengan masyarakat yang ramah dan baik. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan berguna sebagai bekal untuk kehidupan kami dan merupakan sebuah amalan besar dalam menuntut ilmu terutama ilmu agama", tuturnya.
Terakhir, Tubagus menambahkan semoga anggota mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang bisa terus ikut berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan yang ada di desa Regunung ini.
