Seminar bertajuk "Hidup Bersama Menghargai Sesama" menghadirkan tiga narasumber, dua di antaranya adalah mahasiswa/i KKN Desa Durenan, yaitu Amalia Husni Irmadhani dan Muhammad Azky Ibnu Ulil Abshor Al Manan, serta Ning Aina Syukria selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Kautsar.
Bapak Ilham Baihaqi selaku Kepala Sekolah SMP Tahfidz Al Kautsar sekaligus perwakilan dari Kepala Sekolah MA Al Kautsar menyambut baik kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa/i KKN 111 UIN SUNAN KALIJAGA. "Seminar Anti - Bullying ini sangat penting diadakan di lingkungan pondok pesantren karena anak-anak pondok pesantren yang setiap harinya hidup bersama-sama sangat rawan dengan perilaku membully", ujarnya.
Demi kelancaran acara ini, Gus Deva selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Kautsar memimpin do'a dengan khidmat.
Amalia, sebagai mahasiswi prodi psikologi UIN Sunan Kalijaga memantik peserta seminar dengan mengambil contoh-contoh kasus bullying dan mengintregasikannya dari perspektif psikologi.
"Apabila bullying sudah mencapai tingkat depresi, maka sangat mungkin korban memilih untuk mengakhiri hidupnya", ujar amalia ketika menyampaikan materinya.
Sementara itu, Azky, sebagai mahasiswa prodi SKI sekaligus penggerak media sosial menyampaikan bahwa kasus pembullyan di Indonesia telah ada dari zaman penjajahan.
Di sesi penyampaian materi ini, Ning Aina menarik benang merah dari dua materi sebelumnya. Beliau menyampaikan bahwa membangun karakter seperti berakhlakul karimah, percaya diri, dan  meningkatkan value itu sangat penting agar tidak menjadi pelaku ataupun korban bullying
"Orang hebat tidak melulu menjadi tokoh, melainkan orang yang berani menepuk pundaknya sendiri untuk kokoh", pungkas Ning Aina.
Acara ini pun diakhiri dengan sesi foto bersama dengan kurang lebih 300 peserta seminar.