Memulai hari pada Selasa pagi dengan mengolah tanah yang dicampur dengan pupuk kandang sebagai media tanam nantinya. Setelah kedua bahan tersebut tercampur rata, maka selanjutnya di masukkan kedalam polybag dan di tata dilahan kosong pada sekitar balai desa Suci. Bersamaan dengan pengolahan tanah,  Mahasiswa KKN Kolaboratif posko 157 juga berkolaborasi dengan Bapak Erick, anggota Rumah Zakat untuk membuat lubang biopori dengan kedalaman 1 meter,  diberikan paralon pada lubang biopori  untuk mencegah agar tanah tidak ambrul serta tutup paralon agar tidak ada orang yang terjatuh ke dalam lubang saat melewati lubang tersebut. "Selain sebagai resapan air, biopori juga berguna untuk menampung sampah-sampah organik seperti daun kering, sisa makanan, sisa-sisa sayuran dan lainnya yang bisa terurai oleh mikroorganisme dan dapat bermanfaat sebagai penyubur tanah" kata Pak Erick.
Kami juga mendapat bibit tanaman sirsak dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Jember dengan total 25 bibit. Bapak Usman, Ketua Karang Taruna sekaligus anggota Destana Desa Suci menyarankan agar tanaman sirsak diletakkan di sekitar wisata Rimba Camp, yang terletak di Area pegunungan Argopuro, Suci, Kecamatan Panti, Jember. Dikarenakan saat ini sedang musim kemarau, agar tanaman sirsak tersebut tumbuh subur dan tidak kekurangan air, maka diletakkan ia di daerah dekat sumber mata air. Tidak hanya ikut menanam bibit sirsak, Ibu Aisyah selaku anggota KKN Kolaboratif posko 157 juga memberikan afirmasi positif pada tanaman sirsak tersebut dengan mengatakan pada bibit sirsak "Tumbuhlan dengan subur, seperti yang menanam". Â