Pemerintah Nganjuk sendiri, saat ini juga sedang memperkuat komitmen untuk menurunkan angka kasus stunting di Kabupaten Nganjuk. Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya yaitu melalui program serbanusa (Semangat Berkobar Membangun Nusa Bangsa). Melalui program ini diharapkan dapat mencetak generasi emas dan mewujudkan SDM yang unggul serta berkualitas dengan cara melakukan pendampingan untuk generasi muda sebagai upaya dalam melakukan pencegahan stunting.
Kasus stunting ini menjadi perhatian khusus mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Negeri Surabaya khususnya bagi Kelompok 11 Nganjuk yang ditempatkan di Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom melalui bimbingan Drs. Andang Widjaja, S.T., M.T. dan diketuai oleh Haris Budi Prasetyo. Adapun tema yang digunakan dalam kelompok KKN ini yaitu "Bersinergi Mewujudkan Desa Bebas Stunting".
Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa Unesa KKN-T 11 Nganjuk mendukung kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), serta Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam upaya percepatan penurunan stunting. Selain itu KKN-T (Kuliah Kerja Nyata Tematik) merupakan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 20 sks di luar kampus.
Pemilihan wilayah Kelurahan Warujayeng dilatarbelakangi oleh SK Bupati Nomor 440/250/k/411.4-1/2021 Tahun 2022 Tentang Penetapan Lokasi Desa Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Nganjuk, Kelurahan Warujayeng terindikasi memiliki jumlah balita stunting sebanyak 122 balita dengan prevalensi stunting sebanyak 18,05%. Prevalensi stunting di Kelurahan Warujayeng tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan dengan RPJMN 2020-2024 yaitu dengan target 14%.
Ketua KKN-T 11 Nganjuk, Haris, mengatakan bahwa terdapat 11 program unggulan yang dimiliki untuk mempercepat penurunan stunting di Kelurahan Warujayeng.
"Program unggulan yang kami miliki yaitu Kunjungan dan Pendampingan Posyandu, Pendampingan Rumah Dataku, Edukasi Gizi Bersama TPK, Penyuluhan Edukasi Gizi Kepada Keluarga Balita Stunting, Edukasi Kesehatan Reproduksi, Edukasi Hygiene dan Sanitasi, Kampanye Anti Stunting, Sosialisasi Pengembangan dan Pembinaan Lingkungan Sehat, Layanan Terpadu Pranikah, Peta Potensi Wilayah, dan Aquaponik EMAS," jelas Haris.