Dalam acara yang digelar di halaman Balai Desa pada hari Sabtu (5/8), para peserta diperkenalkan dengan metode dan manfaat pembuatan pupuk organik. Narasumber dari instansi pertanian setempat memberikan penjelasan mendalam mengenai bahan-bahan alami yang dapat dijadikan pupuk, seperti sisa tanaman, kompos, limbah dapur, dan kotoran hewan.
Kepala Balai Desa Jatimulyo, Bapak Buhari, menyampaikan bahwa tujuan utama dari sosialisasi ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan dan mengurangi kualitas tanah. "Kami ingin memberdayakan petani-petani lokal untuk memproduksi pupuk organik sendiri, sehingga selain mendukung pertanian yang berkelanjutan, juga dapat mengurangi biaya produksi petani," ujar Bapak Buhari.
Semua terkait acara sosialisasi di pasrahkan kepada mahasiswa KKN. Sehingga kami sebagai mahasiswa KKN membuatkan example atau contoh pupuk untuk ditampilkan saat sosialisasi berlangsung.
Saat acara berjalan para peserta juga diberikan kesempatan untuk berpartisipasi langsung dalam praktik pembuatan pupuk organik. Mereka diajarkan langkah-langkah sederhana mulai dari pengumpulan bahan baku hingga proses fermentasi. Selain itu, para petani juga mendapatkan informasi mengenai waktu yang tepat untuk mengaplikasikan pupuk organik pada tanaman serta manfaat jangka panjang yang dapat diperoleh.
Masyarakat desa yang masuk dalam kelompok tani terlihat antusias mengikuti kegiatan ini dan berharap agar sosialisasi semacam ini dapat diadakan secara berkala. Mereka berharap dengan penerapan pupuk organik, hasil pertanian akan lebih baik dan berkelanjutan tanpa merusak keseimbangan lingkungan.