Hajatan politik Capres-Cawapres PDIP 2014 sudah barang tentu sangat menarik di lintas internal partainya meskipun ketuk palunya ada di Mbak Mega, adalah satu kesatuan warna merah, Sukarno dengan Mbak Meganya meskipun dugaan saya tentang partai ini sempat diklarifikasi di salah satu acara media layar kaca Ketum Megawati bahwa PDIP bukan berarti melangengkan dinasti Sukarno.
Namun tak dapat dipungkiri sosok wanita Indonesia Mbak Mega cukup spektakuler menjabat big bos partai besar yang apalagi cukup melimpah pendukungnya hingga ke pelosok gunung bahwa ajaran bung Karno dengan marhainismenya masih hidup, seperti diucapkan Megawati baru-baru ini.Tarik ulur kepentingan siapa yang capres dan cawapresnya di tubuh PDIP seolah merupakan harapan dan aspirasi rakyat seluruh Indonesia, karena banyak contoh di setiap ketika ada acara Pilkada dan seterusnya musti menunggu restu Mbak Mega kalau akan mencalonkan diri walaupun seberapa kuat dan populernya di daerah masing-masing.
Sekarang di era Reformasi partai PDIP tengah diuji kehebohan dirinya sendiri untuk menjawab aspirasi bawah alias rakyatnya dibandingkan kepentingan internal partainya, ditengah raport dan kemolekan Jokowi saat ini.