Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Temaram di Surga

1 Agustus 2016   23:41 Diperbarui: 1 Agustus 2016   23:44 61 1
    Menunggu kata-kata pecah dari bibir malam
    aku menyemat nelangsa
    menghitung waktu berputar
    sambil merayu permainya keindahan
    aku akui eloknya keanggunanmu
    berlari
    terjatuh batinku rapuh
    terbebas lalu terpenjara dalam pusat kebijaksanaan
    cinta membebaskan rohaniah sang dewi
    tapi cinta menyingkap kebiadapan asmara
    atas namanya aku selalu menjauhi subuh dan burung-burung pagi
    atas namanya aku selalu mengetuk jendela mimpimu

    seumpama pagi ini adalah temaram disurga
    seumpama siang ini adalah langit pelukanmu dan darba kasih sucimu
    aku pasti akan menukar seluruh syair terindah dalam setiap bait kitab semilirku
    menjadi mahligai kata
    yang tidak pernah disaksikan manusia
    kecuali telaga nazam
    tempat kita menukar perasaan

    menempatkan ditempat sesungguhnya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun