Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Bunga Keranda

30 Juli 2016   16:50 Diperbarui: 30 Juli 2016   19:08 100 2
Hatiku bagai tebaran bunga keranda
jatuh dari tangan bidadari
menggelapar laksana pengemis lapar

karena jiwa
biarlah tangga menuju surga itu terbuka
tapi aku tetap disini
menunggumu dipuncak nirwana

Kekasih
sebuah janji telah menjelma seperti ombak bermadu kabut
menggeliat di kaki langit
dan air matamu tumpah menggenangi bumi
perihnya khalbu
sakitnya teriakanmu
memisahkan ingatan kita pada cinta

dibatas kepedihan ini
kudengar kau menyebut namaku
sedang aku terpenjara di bukit rindu

dan kau
telah kembali pada cinta yang agung

inilah derita yang panjang
menyisakan debu
dan keheningan bermandi puisi duka

Wahai malam
hentikan tarian-tarian gelapmu yang merasuki mimpiku
pabila kusentuh wajah kekasih dengan ayat-ayat bisu
mengalirlah darah dari cawan sepi

karena jiwa
aku menunggumu
diantara tiang-tiang candi beratap senyummu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun