Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

"Untuk Apa"

30 November 2011   18:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:59 88 2

Untuk apa jika aku berkata pada hitam dan pekat malam,

saat belaianmu membunuh semua nafas harapanku,

indah kalimatmu memcabik senyum kehidupanku,

lalu aku terkapar dalam genangan rindu tak berarti,

karena aku tahu rinduku takkan berarti untuk gelora malam.

Untuk apa jika aku menjerit di dalam genggaman rayuanmu,

semua kau rebut dalam sekejap dan begitu sempurna,

aku tak dapat mengelak dan segera terperangkap,

saat kau berkata aku mendengarkan dengan seksama,

dan sudah karena aku segera tahu kau akan pergi begitu saja.

Untuk apa semua sandiwara ini tolong katakan padaku,

kehidupan memang seperti roda harus berputar,

dan aku ada di sana harus melangkah,

untuk apa kau coba hentikan langkah pastiku,

tidakkah cukup kau lihat sudah banyak air mata mengalir.

*** M H ***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun