BRAK! Pintu kamar kost terbuka. Cara barbarmu tetap sama. Hahaha, dasar wanita berjiwa pria. Sini, Nduk, aku sudah siap mendengarmu mengigau. Tanpa banyak kata kamu menyeruduk masuk, menempelkan kepalamu di pahaku. Meringkuk. Lucunya kamu, Nduk... Sungguh aku bernafsu melumat bibirmu dan merengkuhmu. Tapi tidak. Aku bukan pujangga mesum, walau kamu sering menuduhku begitu. Sudahlah, cukup aku membelai rambutmu.