Milenial, generasi masa kini yang dibekali olehteknologi-teknologi yang canggih. Tentunya melakukan apapun akan menjadi jauhlebih mudah.Â
Tetapi di zaman media informasi yang begitu kuatnya saat ini,telah menimbulkan dua tantangan yang cukup berarti bagi kaum milenial itusendiri.Â
Awang Dharmawan, S.Ikom., M.A. Doesen Ilmu Komunikasi UniversitasNegeri Surabaya, dalam materinya tentang LeadershipDevelopment mengungkap, bahwa telah timbul dua tantangan pada generasimilenial saat ini.Â
Awang juga mengatakan, bahwa proses pematangan kepemimpinanitu dilandasi oleh tiga pilar pendidikan. "Pilar yang pertama adalah pendidikankeluarga, pilar kedua adalah pendidikan masyarakat, pilar ketiga adalahpendidikan formal (sekolah, perguruan tinggi)," terangnya dalam materi yangdisampaikannya, pada acara LKMMT (Latihan Keterampilan Manajemen MahasiswaTingkat-1), di aula Siti Khadijah Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,Rabu 3 Maret 2019 lalu.
Tantangan pertama, manfaat. Tentu saja tidak perlulagi adanya surat menyurat dengan burung merpati seperti zaman dahulu, hadirnyamedia whatsapp (yang paling banyakpenggunaannya), dan tentu media-media sosial lain, yang dapat dengan mudah diakses, dan dengan fitur-fitur yang sangat canggih, tentunya begitu mudah sekalidimanfaatkan oleh siapapun dalam bentuk untuk melakukan banyak hal. Beritaapapun akan mudah dan cepat diterima, meskipun belum tentu akan kebenarannya.Juga digitalisasi ini bisa dianggap sebagai komunikasi super kilat. Apapuninformasi akan dengan cepat diketahui oleh khalayak luas.Â
Tanpa perantara,tanpa pula menunggu waktu yang lama. Manfaat demikian pun tentu membawakeuntungan yang cukup besar bagi media-media massa maupun media-media informasiitu sendiri.Â
Melakukan apapun akan menjadi hal yang begitu mudah, asal memilikiakses internet yang no trouble.
Tantangan kedua, dampak negatif. Tantangan kedua iniakan menjadi momok mengerikan jika dibiarkan terus menerus berkembang.Â
Bahkantidak menutup kemungkinan bahwa perkembangan manfaat bisa saja dikalahkan olehperkembangan dampak negatif yang ditimbulkan oleh media informasi.Â
Bisa jadiakan timbul pilar baru, dan menjadi pilar yang keempat, jika kaum milenialtidak berhati-hati dalam penggunaan media informasi. Seperti yang ditanyakanoleh salah seorang mahasiswa Umsida di akhir acara tersebut, "Ketika prosespematangan kepemimpinan itu mengacu kepada tiga pilar pendidikan, kemudian diera digital ini, yang pada kenyataannya seolah telah melahirkan pilar baruyakni pendidikan digital media, bagaimana langkah yang harus di ambil olehgenerasi milenial untung mengatasi tantangan negatif pada era digitalisasi saatini."
Menurutnya, peran media massa saat ini memilikipengaruh yang lebih besar dari ketiga pilar yang dijelaskan oleh AwangDharmawan. Pada kebanyakan waktu, orang-orang cenderung lebih seringdipergunakan untuk mengakses media sosialnya.Â
Dan ketika masyarakat, khususnyapara pemuda-pemudi lebih cenderung menghabiskan waktu dengan mengakses media,akan tidak menutup kemungkinan bahwa tantangan negatif akan lebih mudahmerasuki orang-orang.Â
Karena akan runtuh ketiga pilar tersebut, jika medialebih diprioritaskan daripada ketiga pilar pendidikan itu sendiri. Tentunya halini juga akan menimbulkan ancaman besar bagi bangsa ini.Â
Kaprodi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial PolitikUmsida, Dr. Dra. Luluk Fauziah, M.Si menjawab, tentu langkah yang harus diambil, khususnya oleh generasi milenial saat ini adalah dengan mengembalikannyalagi kepada tiga pilar pendidikan tersebut.Â
"Kaum milenial harus mengutamakantiga pilar yang utama, sebagai landasan bagi dirinya untuk mengatasi tantangandi era digitalisasi saat ini. Ketika generasi milenial telah memperkuat pondasidirinya dengan ketiga pilar (pendidkan keluarga, pendidikan masyarakat,pendidika formal), maka para milenial tentu akan kokoh untuk menghadapitantangan negatif ini," Imbuhnya.Â