Mungkin dari pandangan pribadi, tentu sah-sah saja datang ke tempat karaoke. Bernyanyi ria, bersuka cita. Walaupun habis berjuta-juta, yang penting happy "ngapain lo sibuk-sibuk". Ketika teman-teman saya selalu saya ingatkan "bro, gak usah-lah ketempat karaoke, bukan gua sok alim, enggak sih, tapi ke tempat karaoke itu buang-buang duit aja lho". Ya, tapi seperti biasa-lah jawabannya diplomatis dan mungkin sobat Kompasiana tahu :
"Ah duit-duit ku kok, habis juga duit ku kok, ngapain sibuk, habis jutaan rupiah ya enggak apa2, masalah buat lo".
hehehe...begitulah. Ya, secara pribadi sih tempat-tempat karaoke adalah tempat yang menurut pengakuan pribadi saya adalah tempat hura-hura. Tak jarang, saya sedikit miris ketika waktu itu hendak datang ketempat karaoke. Pas tak jauh dari tempat karaoke, banyak pengemis dan bahkan kaum yang kere meminta balas kasihan. Bagaimana mungkin seseorang yang memiliki logika dan akal serta punya agama tiba-tiba mengatakan "Ah duit-duit ku, suka-suka aku mau aku apain ni duit". Mereka ketawa ria, padahal diluar tempat karaoke ada yang memelas laper. "Tragis".
Sobat kompasiana sih boleh-boleh aja beda pendapat tentang tempat karaoke. tapi menurut saya sih, ke tempat karaoke merupakan kebiasaan hura-hura. Cukuplah sekali itu saya ke tempat karaoke. Dan mungkin sahabat-sahabat saya yang hobi nyanyi, silahkan lanjutkan hobi kalian ke tempat karaoke. Itu memang duit "Sampean" kok.
Semoga bisa sedikit berbagi keluh kesah hehe...biar enggak galau. hehe