Salah satu rintangan yang paling serius dalam mengembangkan pemahaman sistematis tentang Islam di Asia Tenggara adalah fakta bahwa topik tersebut telah lama sekali terpinggirkan dalam lapangan studi Islam dan studi Asia Tenggara. Fakta tersebut dikarenakan dalam studi Islam, para sarjana Barat dan Timur Tengah sama-sama berkecenderungan menempatkan Asia Tenggara di pinggiran dalam arus intelektual di dunia Islam. Dalam beberapa tulisan tentang sejarah dan peradaban Islam, Asia Tenggara hanya dibahas sekilas, atau bahkan tidak sama sekali. Padahal kenyataannya, Asia Tenggara memiliki hampir 200 juta muslim, para pengamat, bahkan beberapa intelektual tidak terbiasa mengidentifikasikan Islam Asia Tenggara dengan Islam di Timur Tengah dan menganggap Asia Tenggara secara intelektual dan institusional sebagai pengembangan Islam dari Timur Tengah (Rena, 2011: 225).
KEMBALI KE ARTIKEL