Masih termenung di bangku yang terletak di pelataran patung taman Desa Giring. Aku membeli segelas jeruk tawar anget kepada Mak Sugiman,
owner sebuah angkringan yang bersebelahan dengan rimbunnya tanaman hias sekitar patung yang menjadi ikon desa ini, iya patung Ki Ageng Giring. Batinku saat ini berteriak kencang mencerca kehidupan, yang kurasa tak banyak berubah selama beberapa tahun konsisten melarung kepada tuhan agar cepat mendapatkan pekerjaan impian.
KEMBALI KE ARTIKEL