Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Cintaku Terkubur di Negeri Sakura

4 Maret 2011   17:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:04 342 13

“ Pinky, kalau kamu kangen denganku ada si kecil Teddy bear yang menemanimu” kata-kata Ryan mengiang di ingatan Pinky. Di peluknya boneka itu karena suasana hati Pinky dilanda rindu dengan Ryan yang berjanji akan menemuinya kembali setahun yang akan datang. Tapi semua tinggal kenangan, Ryan telah ingkar janji dan membuat Pinky memilih meninggalkan kota yang menyimpan sejuta kenangan bersama Ryan.

Pinky memutuskan menerima tawaran kerja di Jepang karena ingin mengubur semua kenangan bersama Ryan.

“ Pinky, udah siap kan sayang? Kata Mama Pinky yang tersenyum di depan kamar Pinky.

“ Udah, Ma” jawab Pinky tersenyum sambil melangkah menuruni tangga yang di ikuti mamanya dari belakang.

“ Jangan lupa kasih kabar, ya kalau udah nyampe di jepang”.

“ Iya , Ma jangan kwatir” jawab Pinky seraya memeluk mamanya.

“ Mama jaga kesehatan ya! Jangan suka sibuk mulu dengan urusan kantor” bisik Pinky. Wanita setengah baya yang kelihatan cantik itu mengangguk kemudian mencium pipi putrinya.

Pinky menarik koper berwarna merah itu menuju mobil yang telah siap mengantarkannya ke Bandara. Pak Hasim terlihat berlari kecil menuju arah Pinky dan membantun membawakan koper Pinky serta memasukan kedalam bagasi. Sepanjang jalan Pinky terdiam dan menikmati setiap pandangan yang pernah dia lalui bersama Ryan.

“ Ryan, apakah engkau juga merindukan diriku?” jerit hati Pinky yang di ikuti Kristal bening jatuh dipipinya yang terlihat putih bersih.

*Dua bulan kemudian*

Salju mulai turun membasahi bumi. Pinky merapatkan jaketnya menuju apartemen tempat dia tinggal selama bekerja di Jepang. Dia kelihatan terburu-buru hingga tanpa dia sadari salah satu dari beberapa amplop yang dia pegang terjatuh. Dia terus melangkah dan tak mendengar teriakan seseorang jauh di belakangnya. Laki-laki itu sedikit berlari mengejar Pinky.

“Sumimasen, kono fuuto wa anatano te kara ochita” * sapa pemuda tampan itu kepada Pinky yang telah menghentikan langkahnya dan menerima amplop yang disodorkan pemuda itu kepadanya. Pinky memeriksa dan sangat berterima kasih kepada laki-laki yang ada di depannya itu.

“ Sumimasen ...kedo, anatano namae wa dare desuka?” **Tanya Pinky kepada muda didepanya.

Baijoubu...hajimemashite watashiwa Alvin desu, Indonesia karakimashita".*** jawab Alvin seraya mengulurkan tangan kepada Pinky.

Pinky menyambut girang karena bertemu dengan orang Indonesia. Akhirnya mereka bertukar nomer telpon. Sejak saat itu Alvin sering menemui Pinky hanya sekedar mengajak makan siang, dan ternyata perusahaan Pinky bekerja dekat dengan perusahaan tempat Alvin bekerja.

***

Enam bulan telah berlalu, sudah saatnya Alvin kembali ke Indonesia karena masa training dia telah berakhir. Dia hanya ditugaskan dari perusahaan dia bekerja di Indonesia, enam bulan training di Jepang.

“ Pinky, kamu kapan pulang ke Indonesia? Tanya Alvin sambil menyeruput coklat yang masih panas digelasnya ketika makan siang bersama Pinky. Pinky sesaat terdiam dan membuang pandangannya ke taman.

“ kamu masih belom bisa melupakan, Ryan ya? “ Pinky masih diam tak menjawab.

“ Sampai kapan kamu akan seperti ini, Pinky? “

“ Sudahlah , Alvin, Aku masih ingin menikmati kesendirianku disini” jawab Pinky masih dengan pandanganya kearah taman.

“ Pinky, sebelum aku meninggalkan negeri sakura ini, aku ingin jujur kepadamu. Aku mencintai kamu, Pink ! Apakah kamu mau menikah denganku?” Tanya Alvin sambil menatap Pinky yang mulai menunduk.

Setelah menunggu beberapa saat Pinky tetap terdiam dan Alvin semakin merasa bersalah.

“ Maafkan aku, Pink! Aku mohon jangan terdiam seperti ini. Jawablah, aku akan menerima semua jawaban kamu “ pinta Alvin. Karena jam makan siang sudah habis, Alvin mohon pamit kepada Pinky yang masih diam membisu.

Setelah pulang kerja Alvin tak melihat Pinky menunggunya di tempat mereka bertemu. Alvin semakin bertanya-tanya. Ditelponnya hape pinky, tetapi tidak aktif. Alvin mencoba mengirimkan sms tapi setelah sampai jam Sembilan malam tak ada balasan. Dia mulai khawatir dengan keadaan Pinky. Alvin ganti baju dan bergegas menuju apartemen Pinky. Tapi ternyata Pinky tak ada di apartemennya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun