Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Politik = Omong Kosong?

1 Oktober 2020   23:30 Diperbarui: 1 Oktober 2020   23:29 377 5
Lambat laun aku mendengar pekikan suara
Ucapan-ucapan manis nan menggiurkan
Dari para politikus
Yang berkoar di dalam sangkar

Mulanya, mereka melontarkan celoteh dramatis
Membuat harap tak kenal habis
Mereka beraliansi, menghalalkan segala cara
Untuk meraih beribu suara, dari para rakyat jelata

Mereka menabur uang!
Pun bersilat lidah
Bahkan, hingga menjanjikan martabat!
Jikalau rakyat, mampu memberi secarik surat
Ke dalam sebuah tempat, berisikan tipu muslihat

Kau lihat?
Apakah kau menyimak segalanya?
Buruknya tirakat mereka
Liciknya tingkah lakunya

Apakah kau sudah sadar?
Ataukah, kau masih saja tergiur dengan kebusukan mereka?
Demi selembar uang lusuh
Demi sebuah kertas kumuh
Apakah kau tega membiarkan harapan bangsa, hanya menjadi bongkahan kepalsuan saja?

Bangkitlah wahai bumi pertiwiku tercinta
Ubahlah pemikiran yang haus akan harta
Dobraklah politik palsu yang merajalela
Singkirkan mereka para perusak bangsa

Mari tegakkan keadilan
Berjuang hempaskan kepalsuan
Mari wujudkan segala harapan
Yang terkait dengan angan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun