Humor telah menjadi alat bagi kita manusia untuk menyampaikan baik kritik maupun hiburan dalam wujud yang lebih mudah dicerna. Dalam teks tanggapan anekdot ini, sang penulis (Ari Indarto) membahas dan menanggapi sebuah anekdot yang juga tidak berbeda. Teks Anekdot yang dibahas berlatar waktu pada masa Orde Baru, saat pengintaian dari pemerintah sedang marak. Gus Dur menceritakan mengenai sebuah intelijen yang sedang mengikuti beliau, lalu agar perbincangan Gus Dur dengan kiai lainnya tidak terdengar. Mereka akhirnya berbincang menggunakan bahasa Arab. Peristiwa ini membuat intel pun merasa bingung dan mengira bahwa mereka sedang berdoa.
KEMBALI KE ARTIKEL