Sejak masa kuliah, gaya hidup ugal-ugalan ini kujalani karena menipisnya uang saku yang dikirim dari rumah. Segala hal yang bisa dipres harus dipres senyata-nyatanya. Jatah makan hanya sekali di pagi hari. Energinya disimpan lambat-lambat karena baru bisa makan lagi keesokan paginya. Demikian pula, buku adalah kemewahan sehingga perpustakaan kampus merupakan simbol kekayaan. Tempat untuk nongkrong karena satu satunya tempat yang tidak membutuhkan biaya tambahan.Â
KEMBALI KE ARTIKEL