[caption id="attachment_134192" align="aligncenter" width="650" caption="Steve Jobs, sumber: pitchyourtalent.files.wordpress.com"][/caption] Beberapa tahun yang lalu, sewaktu saya mulai bekerja menjadi kuli serabutan di sebuah penerbitan, saya melihat sebuah komputer dengan maskot buah apel yang pinggirnya digigit. Sungguh saat itu saya tidak peduli, apakah apel atau salak yang menempel di komputer tersebut. Teman saya yang memakai komputer tersebut juga tidak peduli, baginya sama dengan saya bahwa komputer tersebut membantunya dalam mendesain halaman-halaman buku yang  akan kami terbitkan. Demikianlah sampai sekarangpun masih ada maskot buah apel itu, bedanya kini lebih banyak. Setelah semakin bersentuhan dengan teknologi dan internet, barulah saya kemudian tahu, bahwa maskot apel yang digigit sedikit pinggirnya itu buatan seorang maestro, Steve Jobs. Tidak saya dusta, bahwa saya (mungkin sama dengan banyak orang lainnya) mengenal Jobs dari internet dan produk-produknya yang fenomenal dan merubah banyak gaya hidup manusia. Cobalah satu saja, komputer Mac akan jelas berbeda dengan PC Windows yang sering bermasalah dengan virus. Coba lihat lagi iPod, yang karena kepopulerannya Walkman Sony harus dimuseumkan. Itulah Steve Jobs yang sesuai dengan moto Apple,
Think Different. Ia akan selalu berbeda dengan orang lain, tidak hanya produk-produk ciptaannya, tetapi juga pribadinya. Sebuah kisah dituturkan oleh Vic Gundotra, yang pernah bekerja di bawah Bill Gates selama 15 tahun, lalu kemudian pindah ke Google untuk mengepalai pertama Google Mobile, lalu Google Plus. Suatu hari di tahun 2008, saat Vic sedang dalam menjalankan ritual keagamaannya, ponselnya berdering. Ia melihat, ternyata Caller ID-nya tidak dikenal sehingga ia karena pertimbangan dalam ritual agama membiarkan telepon itu tanpa mengangkatnya. Setelah ritual agama selesai, Vic kembali ke mobilnya. Di ponselnya ada pesan dari Steve Jobs seperti ini:
"Vic, can you call me at home? I have something urgent to discuss".
KEMBALI KE ARTIKEL