Mohon tunggu...
KOMENTAR
Otomotif

Mempertanyakan Kimi Raikkonen di Tahun 2012

22 Desember 2011   09:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:54 502 0
[caption id="attachment_150553" align="aligncenter" width="667" caption="Kimi Raikkonen, sumber: https://79yppq.sn2.livefilestore.com"][/caption] Tentu masih segar berita tentang kembalinya Kimi "The Ice Man" Raikkonen ke balapan F1 di musim 2012 nanti. Kimi Raikkonen merupakan pebalap idola saya dan sedikit dari sekian banyak juara F1 yang memiliki ciri khas. Ia sangat pendiam, layaknya es namun cepat belajar dan cepat di lintasan. Kepindahannya ke McLaren dan mampu bersaing head to head dengan Michael Schumacher di tahun 2003 dan dengan Alonso di tahun 2006 membuktikan ia memiliki kecepatan dan talenta yang sangat besar. Kepindahannya dari McLaren ke Ferrari di tahun 2007 menunjukkan bahwa selama di McLaren mungkin ia terkendala oleh mobil yang tidak reliable. Walaupun punya kecepatan namun mesin mercedes sering mengepulkan asap dan membuat Kimi Raikkonen hanya mampu finis dua kali sebagai runner up. Meskipun sebenarnya prestasinya di McLaren tidak jelek-jelek amat, tentu ia ingin menjadi juara dunia dan Ferrari merupakan tim yang biasanya memiliki reliabilitas yang lebih baik. Ini terbukti, di tahun 2007 meskipun sebenarnya mobil yang terkencang waktu itu milik McLaren dengan Alonso dan Hamilton, namun yang lebih stabil adalah Ferrari. Apalagi McLaren terkendala perang internal antara Alonso dengan Hamilton dan kasus mata-mata yang membuat konsentrasi tim ini menjadi terpecah. Jadilah Kimi Raikkonen juara dunia tahun 2007. Namun sebenarnya, Kimi Raikkonen bukanlah pilihan Ferrari yang terbaik. Meskipun menyumbang gelar juara setelah dari 2005 Ferrari tidak juara dunia, Kimi bukanlah pilihan utama Ferrari. Ini terbukti ketika Alonso ditarik Ferrari, bukan Massa yang harus pergi, tetapi Kimi Raikkonen. Ferrari waktu itu mengatakan salah satu alasan adalah mereka membutuhkan pebalap yang terlibat dalam pengembangan dan ini memang cocok sekali dengan Alonso. Sementara Kimi selama ini tidak begitu familiar dengan area pengembangan mobil. Kata salah satu pengamat di tahun 2005, berikan Kimi mobil terbaik, ia akan menjawab dengan juara di balapan. Diamnya Kimi merupakan masalah lain. Kimi memang super pendiam, bahkan ketika press conference resmi F1 pun ia menjawab seperlunya, satu tanya, satu jawab, lurus-lurus saja. Ini mungkin tidak akan cocok dalam waktu lama dengan Ferrari. Akhirnya Kimi keluar dan masuk balapan WRC dan terakhir Nascar. Tentu pertanyaannya, mampukan Kimi beradaptasi dengan cepat, terutama dengan mobil, aturan dan ban yang sudah berubah? Pertanyaan ini mengemuka melihat pengalaman Schumi yang tidak juga berhasil setelah dua musim melakukan comeback ke F1. Ross Brawn mengatakan masalahnya bukan pada talenta, motivasi dan semangat Schumi, namun pada aturan F1 yang sudah jauh berubah. Hal ini menjadikan Schumi seperti rookie kembali. Mencoba dan belajar lagi dari awal, meskipun ia dulu juara dunia tujuh kali. Ini yang membuat Schumi sampai saat ini tidak bisa memberikan hasil yang maksimal bagi Mercedes, bahkan ia lebih sering kalah oleh rekan setimnya. Hal ini tentu bisa saja dialami oleh Kimi Raikkonen. Meskipun ia mengatakan akan secepat sewaktu ia pernah di F1 dulu, namun hal tersebut tidaklah mudah, apalagi melihat tim yang akan dibelanya, Lotus Renault tidak memiliki catatan cemerlang semenjak juara di tahun 2006. Motivasi Kimi sendiri tidaklah diragukan dan saya kira bukan karena uang ia kembali ke F1. Seperti yang dikatakannya ke Autosport:

"Let's put it this way: before my two years of rallying I had nine seasons, 157 races and 18 wins in Formula 1. I know the sport well. When I went to rallying and when I tried NASCAR, there were many new things to learn, but with Formula 1 I feel like I'm coming home. I can't wait to get behind the wheel."
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun