Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Artikel Utama

Warga Bogor Shalat Idul Fitri di Lapangan Sempur

30 Agustus 2011   02:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:22 461 1
[caption id="attachment_132296" align="aligncenter" width="640" caption="Jamaah tengah menunggu pelaksanaan Shalat Idul Fitri "][/caption] Lebaran kali ini mengingatkan saya kepada kejadian empat tahun lalu, tepatnya tahun 2007. Waktu itupun Shalat Idul Fitri juga ada dua versi, yaitu versi pemerintah dan versi Muhammadiyah yang lebih awal satu hari. Hari ini hal tersebut terjadi lagi. Pagi-pagi sekali saya sudah siap-siap untuk berangkat untuk melaksanakan shalat Idul Fitri. Sebelumnya, saya sudah melakukan searching di Google, lokasi-lokasi di Bogor yang melaksanakan shalat Idul Fitri hari ini. Saya menemukan satu lokasi yang cukup besar, yaitu Lapangan Sempur di depan Kebun Raya bogor. Saya menggunakan ojek keluar dari perumahan. Pak Ojek ikut menginformasikan kepada saya bahwa lokasi pasti shalat Idul Fitri ada di kawasan Empang dekat dengan mall Bogor Trade Mall karena di daerah tersebut terdapat masjid Muhammadiyah yang cukup besar. Pak Ojek juga mengatakan bahwa ia sudah lebaran hari ini, namun tidak melakukan shalat Id karena berbagai alasan. Keluar dari perumahan, saya naik angkot menuju Baranangsiang. Di angkot saya menyimak pembicaraan supir angkot dengan salah satu penumpang. Di angkot tersebut hanya ada supir, satu penumpang dan saya sendiri. Jalanan menuju Baranangsiang sangat sepi. Supir angkot bercerita bahwa pengumuman Idul Fitri dari pemerintah sepertinya terlambat. Ia bercerita banyak orang berekspektasi bahwa hari Selasa ini akan Idul Fitri, nyatanya tidak. Ia sambil tertawa mengatakan pasar akan sangat lengang karena semua orang sudah berbelanja dan sudah memasak penganan makanan untuk lebaran hari ini. Sesampai di Baranangsiang, saya naik angkot lagi. Saya berekspektasi bahwa Lapangan Sempur pastilah belum ramai karena waktu baru menunjukkan jam 06.10 WIB. Sambil masuk angkot saya ingin memastikan lokasi shalat kepada supir dan benar saja bahwa di lapangan Sempur sudah berkumpul banyak jamaah. Satu penumpang di angkot juga memiliki tujuan yang sama dengan saya. Sesampai di Lapangan Sempur, ketika saya sampai di sana, sudah terisi hampir setengah lapangan. Saya yang tidak bawa sajadah membeli alas untuk shalat dari banyak anak-anak yang berjualan seharga Rp5.000. Saya mencari syaf yang masih lowong. Syukurlah saya tidak datang terlambat sehingga bisa memilih syaf sesuka hati. Jamaah yang lain makin berdatangan. Penyelenggara yang berasal dari pengurus Muhammadiyah Daearh Bogor menginformasikan bagi jamaah yang sudah datang untuk segera membuat syaf baru yang lurus. Mereka meminta agar jamaah tertiba dan memberikan kesempatan bagi yang baru datang untuk masuk syaf. Dikabarkan juga antrian jamaah menuju Lapangan Sempur sampai di Jalan Jenderal Sudirman. Saya memperkirakan ribuan jamaah mengikuti Shalat Idul Fitri ini karena lapangan Sempur penuh sesak. Jam 07.00 WIB shalat Idul Fitri dimulai. Saya tidak tahu, baru kali inilah airmata saya menetes sewaktu melakukan shalat Idul Fitri. Terasa benar khusyuknya karena saya hapal sedikit-sedikit surah yang dibaca oleh Imam sewaktu shalat. Seusai shalat, khatib naik ke mimbar untuk memberikan kutbah Idul Fitri. Khatib memperingatkan jamaah untuk selalu mengingat saat-saat berpuasa agar bisa membekas dalam kehidupan sehari-hari. Hampir tidak ada jamaah yang meninggalkan tempat duduknya. Menurut khatib ada tiga hal penting yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia, yaitu, nikmat kehidupan, kemerdekaan dan keimanan. Bukan kebetulan juga bahwa kemerdekaan negara ini terjadinya di bulan ramadan, 66 tahun yang lalu. Ini menandakan bahwa bulan ramadan adalah bulan perjuangan. Khatib juga menegaskan bahwa berbeda dalam perayaan Idul Fitri merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan. Saya senang sekali mengikuti shalat Idul Fitri kali ini secara lebih baik. Idul Fitri kali ini semoga menjadi momentum bagi kita untuk lebih baik lagi. Selamat Idul Fitri 1432 Hijriah, mohon maaf lahir bathin, mohon maaf atas segala sikap sengaja atau tidak yang tidak berkenan selama beraktifitas di kompasiana ini. Semoga Allah SWT menerima amalan kita dan menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi. Amin. Beberapa foto dari ponsel yang dapat saya abadikan dapat dilihat berikut ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun