Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Gerhana Bulan

21 Maret 2022   13:00 Diperbarui: 21 Maret 2022   13:01 587 3
Bulan naik perlahan dari rumpun bambu. Cahayanya terang benderang. Putih bersih. Sekilas pucuk-pucuk bambu yang panjang-panjang itu seperti akan menusuk bulan. Daun-daunnya bergetar diusap semilir angin. Tengkuk terasa dingin. Sangat dingin. Menggigil. Banyak yang diingat dalam pikiran. Apakah perjalanan harus diteruskan atau dihentikan di titian bambu sebelum menyebrang menjalani cerita malam yang hitam bagaikan gerhana menutupi hati? Begitu kubertanya kepada diri sendiri. Terdengar suara Mang Sarpan yang mengantarku mengingatkan bahwa harus hati-hati menyebrang titian jangan sampai terperosok, sungguh titiannya hanya tiga batang bambu, meskipun selokannya kecil tetapi airnya deras tak pernah surut walau musim kemarau.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun