Pagi yang gelap pun sirna, berubah menjadi selongsong cahaya yang mulai menyapa. Agata masih sibuk dengan gawainya tanpa tidur sama sekali, sedang pricillia sudah terlelap dengan pelukan tasnya. Sebelum bergegas mandi, agata mencoba memotret bagian depan pabrik tersebut untuk sekedar membuat story atau hanya untuk mengirimkannya kepada orang yang telah lama pergi meninggalkannya demi selingkuhannya. Ah entahlah agata selalu begitu, bersikeras untuk berkabar padahal tidak dibutuhkan.
KEMBALI KE ARTIKEL