Hi tuan
Aku kira aku yang salah
Sudah berbuat seenaknya
Atau mungkin berkata tanpa nada yang seirama
Hi tuan
Kini aku mulai mengerti
Bukan aku yang ingin mengakhiri
Bukan pula aku yang ingin berselisih
Nyatanya, tuanlah yang mulai enggan menjalin kata setiap hari
Hi tuan
Kita mulai dengan jalan setapak yang dipijaki sendiri
Aku dengan kakiku sendiri
Begitupun kamu yang dengan pijakan yang tanpa henti
Kita berjalan penuh ego
Berharap bersatu padu
Padahal yang ada sering beradu
Argument yang tanpa habisnya bersautan tak mau kalah
Terasa juga, ketika ego semakin kuat terlihat pancarannya