Traffic light baru saja berganti menjadi merah. Dua pengamen mendekati antrian kendaraan, menyanyikan lagu yang tidak jelas. Seorang membawa marakas dari tutup botol dan seorang lagi membawa gitar berukuran mini. Aku memperhatikan bukan untuk memberi receh melainkan miris melihat anak usia sekolah ada di jalanan pada hari dan jam sekolah. Namun, ada pemandangan yang tidak asing saat aku melihat mereka. Kubuka kaca helm, kupastikan dugaanku. Pengamen berkulit legam dan berpakaian kusam itu ternyata memang seperti sangkaanku. Mereka adalah anak-anak yang sama yang ada di kelasku kemarin.