Alasannya karena akumulasi suara di KPU sudah total terkumpul dan Hanafi percaya penuh pada KPU. Ini berita sumbernya.
Walau begitu, tetap saja orang bertanya-tanya kenapa putra Amien Rais menyatakan kemenangan Jokowi-JK begitu dini? Bahkan ada yang menyampaikan komentar Hanafi itu anak durhaka kepada bapaknya sendiri (Amien Rais) karena pernyataannya itu. Lho, apa hubungannya ya? Konon Amien Rais sendiri pun sudah mengirim sms atau pesan kepada para pengurus/petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menerima kekalahan Prabowo. Sumber beritanya di sini. Jadi tidak ada pertentangan antara anak dan bapak tersebut.
Kalau pernyataan Hanafi Rais disampapikan secara terang benderang. Sedangkan pernyataan Amien Rais diberitakan sebagai 'katanya' oleh seorang sumber dari PAN dan ketika itu dikonfirmasi kepada pengurus/petinggi PAN pun tidak dibantah. "Jika benar Amien Rais mengakui kemenangan Jokowi-JK maka itu melukai hati para pendukung (Prabowo-Hatta)," begitu tanggapan dari Tim Prabowo-Hatta. Ini berita sumbernya.
Apakah sebenarnya Hanafi Rais mendapat tugas dari ayahnya untuk menyampaikan pengakuan kemenangan Jokowi JK? Konsekuensi dari rumor pernyataan Amien Rais dan kemudian pernyataan terang-benderang itu pun menimbulkan tudingan: Kepengen jadi menteri ya?
Kalau saya sih berfikiran positif saja. Saya kira, Amien Rais dan putranya beritikad yang sama dengan Mahfud MD yaitu segera menyatakan kemenangan Jokowi-JK untuk menyudahi memanasnya situasi akibat Prabowo-Hatta dan sejumlah pendukungnya ngotot tidak menerima kekalahan yang sudah semakin nyata. Selain itu sikapnya yang mengancam-ancam menduduki KPU dan mengerahkan massa pada tanggal 22 Juli 2014 pun mungkin sudah melebihi batas kemampuan Amien Rais dan Mahfud MD untuk menerima. Apalagi dengan pernyataan konyol untuk mengulang Pemilu, saya kira kedua tokoh ini pun menganggap itu melewati batasan.
Kenapa putra Amien Rais yang berbicara terang benderang? Kalau Amien Rais hanya 'katanya', sedangkan Mahfud MD sesudah video wawancaranya dengan Metro TV heboh di medsos malah kemudian meralatnya. Ini videonya. Ini berita bantahannya. Kasihan Pak Mahfud MD bagaikan buah simalakam, tapi saya percaya bahwa ucapannya yang di video itu benar sedangkan yang ralat justru hanya sekedar memenuhi 'keberatan' (teguran?) kubunya.Hari ini, Partai Persatuan Pembangunan (P3) dan PAN sudah menyatakan siap menerima kekalahan. Beritanya di sini.
Yah, saya kira putra Amien Rais itu memang pantas berbicara mewakili kubu Prabowo-Hatta yang sudah tidak dapat mentoleransi lagi sikap Prabowo-Hatta dan pendukungnya yang tidak bersedia mengaku kalah dan kemudian melakukan tindakan dan pernyataan-pernyataan yang hati mereka tidak dapat menerimanya lagi. Batasan sudah dilewati. Hasil Pemilu Presiden 2014 dengan kemenangan Jokowi-JK harus dihormati.
Saya yakin pihak Jokowi tidak pernah akan membuka kesempatan untuk tawar-menawar jabatan menteri atau apa pun seperti yang selama ini menjadi sikap tak tergoyahkan dari Jokowi. Sikap Hanafi Rais, ayahnya, Mahfud MD, P3 dan PAN dimaksudkan untuk menjaga martabat dirinya, Bangsa dan Negara.
Bagaimana tanggapan Prabowo sendiri? Prabowo mengatakan tidak tahu menahu tentang pernyataan Mhfud MD dan Amien Rais. "Yang bener?" Katanya sambil tertawa. "Kami masih rapat kok.... tidak ada itu menyatakan sudah kalah...." Sumber beritanya ini.
Hmmmm Pilpres 2014 ini membuat kita tersadar tentang watak dan karakter para pemimpin di negeri ini. Negeri yang ajaib. Prabowo yang lama tinggal di luar negeri mungkin agak bingung dengan sikap orang Indonesia yang tidak bicara langsung. Makanya, seorang Amien Rais pun bicara lewat putranya???
Wallahualam.
***
*Ramadhan yang penuh berkah, terimakasih ya Allah sudah memberi takdir Bangsa Indonesia memperoleh presiden baru yang diinginkan rakyat yaitu Bapak Jokowi. Amin....*