Pendukung penempatan guru honorer di wilayah 3T berpendapat bahwa tindakan ini merupakan langkah awal yang sangat diperlukan untuk memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak di wilayah terpencil. Namun, skeptisisme muncul mengenai kualitas pendidikan yang akan diberikan oleh guru honorer yang mungkin tidak memiliki pelatihan yang memadai dan insentif yang cukup. Ini dapat berdampak negatif pada perkembangan akademik dan masa depan anak-anak di wilayah tersebut.
* Pembahasan
Kontroversi juga muncul karena dampak potensial pada pekerjaan guru profesional. Penyebaran guru honorer mungkin akan mengurangi insentif bagi guru berpendidikan yang telah melalui proses pelatihan dan bersertifikasi. Ini bisa mengurangi motivasi untuk mengajar di wilayah yang membutuhkan bantuan, karena mereka tidak mendapatkan penghargaan yang setimpal dengan usaha dan kualifikasi mereka.
Guru honorer seringkali beroperasi dalam ketidakpastian status dan kontrak kerja. Hal ini dapat berdampak pada kesejahteraan finansial mereka dan kualitas pengajaran yang mereka berikan. Upah yang rendah juga bisa menjadi masalah serius, karena menghambat kemampuan guru untuk fokus pada pekerjaan mereka dan menghasilkan hasil yang memuaskan.
Penyebaran guru honorer di wilayah 3T bisa menjadi tantangan besar karena banyak faktor seperti aksesibilitas, fasilitas, dan insentif. (Fitriyani, 2020)