Siapa bilang orang kecil atau kaum proletar tidak tahu soal politik? Mereka bukan sama sekali tidak tahu, hanya pengetahuan mereka tentang hakikat politik memang dirasa masih sangat kurang. Buktinya, praktik money politics masih marak terjadi, bahkan semakin parah. Kegiatan seperti ini sudah tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi lagi, bahkan secara terang-terangan, sehingga muncul kesan seperti lelang suara yang dilakukan masing-masing partai politik demi memperoleh satu suara. Rakyat pun terpedaya dengan uang atau barang yang tidak seberapa nilainya. Mereka menjual hak suaranya yang sangat berharga untuk perubahan negeri ini begitu saja. Hal ini jelas dapat terjadi, mengingat kondisi rakyat kecil yang selalu terhimpit kebutuhan, sementara jalan keluar bagi mereka sangatlah sempit. Harga-harga semakin menanjak naik, sementara pendapatan stagnan. Keadaan seperti ini jelas tidak memberi rakyat banyak pilihan, kecuali menerima uang haram yang tidak seberapa itu. Apalagi moment-moment seperti ini tidak datang setiap waktu, bisa dibilang lima tahun sekali.