Tapi kini Yu Sutri kehilangan senyumnya. Rutinitas menjajakan nasi bungkus dipagi hari masih dilakoninya, namun senyumnya sudah tidak menghiasi lagi. Ketika hampir satu minggu hal itu berlangsung, Pak Rudi pelanggan tetapnya jadi tidak betah lagi. Ia akhirnya lapor pada Pak RT. Pak RT serta merta membetulkan. Pak RT kampung manggis memiliki kumis tebal mirip pak raden di tipi. Anak-anak kadang memanggilnya begitu pula. Pak Raden.
"Ia betul pak, saya juga merasa demikian, Yu Sutri sekarang nggak pernah senyum"
"Kita harus segera mengusut kejadian ini"
"Iya, secepatnya"
---
Semua orang kini semakin menjaga jarak dengan Yu Sutri, bagaimana tidak? Jika kemarin kemarin Yu Sutri kehilangan senyumnya, sekarang jika ia disapa, yang didapat dari si penyapa hanya lirikan maut yang dahsyat. Entahlah, sedang kenapa Yu Sutri itu.
Warga yang percaya tahayul lalu menghubung hubungkan dengan saingan dagang Yu Sutri. Mereka bilang Yu Sutri kena santet karena dagangan Yu Sutri selalu laris sedangkan saingannya tidak. Ada juga yang bilang kalo Yu Sutri di santet orang, Duda yang rumahnya dekat pasar setiap kali Yu Sutri lewat pasti menyapa kelewat berlebihan, siapa yang nggak tahu sih kalo Duda itu menyimpan rasa sama Yu Sutri. Tapi Yu Sutri adalah miliki bersama, milik kampung manggis selama bertahun tahun. Maka Yu Sutri tentu menolak ajakan Duda itu mentah-mentah.
---
Akhirnya pak RT ditemani pak Rudi dan beberapa orang warga mendatangi Yu Sutri. Saat rombongan datang Yu Sutri tak tersenyum apalagi mempersilahkan warga masuk ke rumahnya. Semua makin kebingungan. Pak RT mendesak jawaban atas hilangnya senyum Yu Sutri. Yang didapat hanya gelengan kepala dari Yu Sutri, tak ada suara sedikitpun.
---
Semua orang hampir menyerah, dan dengan luka yang dalam mencoba mengenyahkan rindu pada senyum Yu Sutri.
Pada pagi hari Yu Sutri sehabis menjajakan dagangannya kemudian belanja di pasar. Rutinitas Yu Sutri memang begitu. Tapi di pasar pagi itu ada yang berbeda. Pengunjung pasar padat memenuhi halaman parkir, mengerumuni sesuatu. Sepertinya orang dagang obat.
Yu Sutri jadi penasaran, ia mendekat ke arah kerumunan itu. Tapi ketika ia tahu apa yang diperjual belikan, serta merta Yu Sutri kalap. Ditendanginya semua dagangan yang telah digelar. Orang-orang berlarian melihat Yu Sutri ngamuk. Apalagi pedagangnya.
---
Setelah mereda, Pak RT Kembali bertanya untuk kesekian kalinya atas sikap aneh Yu Sutri akhir-akhir ini. Sekian lama tak ada jawaban. Pak RT masih tetap sabar. Dan rupanya kesabaran pak RT membuahkan hasil. Yu Sutri melirik pak RT, dan setengah berbisik sambil sepertinya menahan sakit pada mulutnya berkata
"Tapi pak RT jangan tertawa ya"
"iya saya janji nggak akan tertawa" kata pak RT lagi meyakinkan
Yu Sutri seakan mengumpulkan sepenuh kekuatan semesta, kemudian sambil masih kesulitan berbicara ia bilang "Saya sariawan pak, dan sariawan saya jumlahnya 5 didalam mulut, gara-gara pake pasta gigi yang dijual orang yang tadi pagi itu dipasar"
Pak RT terbelalak. Hah? Jadi selama ini Yu Sutri tidak bisa tersenyum karena sariawan yang jumlahnya super banyak itu? Lalu penyebab sariawannya adalah pasta gigi. Pak RT Bertanya lagi sebelum pergi,
"Pasta giginya merek apa Yu Sutri?"
"Pakradent"
Untuk kesekian kalinya pak RT terbelalak lagi.