Ia milikmu adalah arena penuh bunga es ketika kau pulang menyusuri padang pasir. Namun ia milikku adalah surga, baik ketika hujan, dan tak usah menunggu kemarau pula.
Jadi ketika ia kubiarkan kau miliki, lepaskan pula ia yang kusayangi berpeluk dengan hati. Hingga jari-jari usang kita kalah, atau ketika kreatifitas akhirnya musna