Dialah pemilik segala urusan dan hanya kepadaNyalah semua urusan akan kembali..
Sebuah pertanyaan sederhana telah ditanyakan.
Sekilas sy mampu memahami makna tulisan anda, tp gimana cara nya menjadi khusyu’…?
Sedangkan hati sedang diperbudak utk memperturutkan rasa…
Bisa bantu saya???
......
...
Sungguh pertanyaan ini teramat sederhana, mudah, lugas dan langsung.
Namun pertanyaan semacam ini bergaung sepanjang masa, sepanjang zaman
melintas generasi ke generasi
melintas peradaban demi peradaban
memasuki rongga dada setiap manusia
tidak perduli kaya atau miskin
muda atau tua
bodoh atau pandai
terpelajar ataukah tak berpendidikan
pria atau wanita
suci ataukah hina
sama saja keadaannya
semua dalam tanya yang sama
...
lalu pertanyaan tersebut telah ditanyakan kepadaku?.
bagaimana pula aku harus menjawabnya
apa pula diriku ini, bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa
tak mengerti dan tentu saja tak bisa mengajari
aku hanya mencatat saja
mencatat apa yang terjadi pada diriku
dan berkisah
maka kalau anda bertanya padaku
jawabnya saya tidak tahu!
yang bisa saja ceritakan hanyalah pengalaman demi pengalaman
atau apa yang saya alami saja
silahkan dimaknai dan silahkan direnungkan
bukan saya yang akan membuat orang lain tahu dan mengerti
dan buka saya yang akan memberi pengajaran
saya berlepas diri atas itu
Dialah Tuhan yang yanga memberi pengarahan kepada
siapa akan dipilihNya dan kepada siapa pula akan dibuka hatinya
bagi saya sama saja, apakah ada yang bertanya ataukah tidak
apakah ada yang mengerti ataukah tidak
ada memahami ataukah tidak,
ada yang merasakan ataukah tidak
karena saya tidak memiliki sedikitpun kekuasaan atas itu
saya hanyalah menuliskan catatan atas apa yang saya rasakan semata
Pertanyaan itu sama dengan sebuah pertanyaan sederhana:
Ada yang bertanya bagaimana caranya bisa merasakan rasa cinta yang menggebu
yaitu kepada seorang pemuda itu atau pemudi ini
...
lalu apa yang bisa saya jelaskan dan sarankan untuk membuat seseorang jatuh cinta?
tentu saja ada ribuan saran yang bisa saya sampaikan untuk mendekatinya
ada banyak sekali metode agar semakin dekat dan dekat
namun rasa cinta itu akan tetap misteri...
entah darimana datangnya cinta
entah dari mana kemana perginya
setiap orang bisa belajar cinta
setiap orang bisa bicara cinta
setiap orang bisa mengajari cinta
tapi siapa yang bisa membuat "jatuh cinta" yang sebenarnya
Saya sandingkan saja sebuah pepatah bahasa jawa:
Witing treno jalaran soko kulino...
Awal permulaan cinta adalah karena mengenal
karena dekat, karena terbiasa
dan itulah awal permulaan saja
Atau pertanyaan lain:
Bagaimana caranya membuat diri saja hobby memancing
atau hobby main bola, merasakan betapa nikmatnya rasa memancing
dan betapa nikmatnya bermain bola
tentu saja saya bisa menceritakan sejuta kesenangan atau kenikmatan
atas rasa yang saya rasakan tentang hobby saya
tapi bisakah membuat orang lain menjadi hobby?
...Tidak...
Tidak mungkin!...
semua adanya adalah: POTENSI
semua ada dalam diri sendiri
potensi cinta adalah: BAKAT yang ada dalam diri sendiri
YAKINI lalu dekati
itu saja
YAKINI dan kenali
..
Semakin dekat
dan akhirnya: Semoga rasa itu datang dan dikenali
karena sebetulnya rasa itu sudah ada dalam diri sendiri
hanya tidak diketahui atau tidak dikenali saja...
Demikianlah rasa cinta atau hobby dianalogikan dengan khusyu'
jadi sebetulnya, kemungkinan anda sudah khusyu namun tidak sadar
karena anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain
sebuah perbandingan yang tidak tepat.
Pointpertama:
YAKINKAN diri khusyu' dan itulah Khusyu dalam ukuran dan keterbatasan diri
nikmati dan syukuri saja rasa itu.
Bersambung