Seorang seniman terkenal melukis sebuah karya tentang seorang petani miskin (wong cilik) mencangkul di sawah dan lukisan tersebut terjual mahal bahkan menjadikannya kaya raya.
Apakah pelukis tersebut wong cilik..? Tentu bukan, bahkan wong cilik dalam lukisan itu tak pernah menerima upah dari jerih payahnya mencangkul.
Sebuah partai besar mengaku sebagai partai wong cilik sedangkan yang menjadi pengurusnya adalah para anggota DPR, Bupati, Gubernur bahkan presiden, apakah mereka mereka ini wong cilik...?
Tentu saja bukan.
Partai tersebut akan terus memelihara keberadaan wong cilik untuk existensinya bahkan berharap semakin banyak jumlah wong cilik, bahkan bila perlu seluruh rakyat Indonesia akan di bina untuk menjadi wong cilik.
Karena partai wong cilik tentu ia harus merangkul dan ngemong agar wong cilik ini akan tetap terpelihara, tidak kurang makan, tidak kesusahan dan tidak keluar dari wong cilik.
Adalah Dahlan Iskan yang sebaliknya, amat membenci wong cilik bahkan bila perlu wong cilik di hapus dari bumi Indonesia ini.
Beberapa contoh ini menunjukkan bahwa Dahlan Iskan anti wong cilik.
1. Di Madura terkait program membranisasi garam, Dahlan memilih seribu petani garam paling miskin untuk menerima bantuan agar mereka terusir dari sebagai wong cilik dan terbukti partai wong cilik dalam pilihan gubernur kalah di Jawa Timur sebagai wujud berkurangnya wong cilik.
2. Di Sumatra di gerojok dana besar besaran untuk membangun jalan tol, pelabuhan, bandara dan perkebunan sawit untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang berakibat wong cilik ini berkurang, terbukti pilihan gubernur di Sumatra utara tidak di menangkan partai wong cilik karena wong cilik berkurang.
3. Di Ketapang kalimantan di buka pertanian besar besaran untuk menanam padi tujuan utama adalah untuk menghilangkan wong cilik, sebagai wujut bencinya dahlan iskan terhadap keberadaan wong cilik.
Entah karena bukan wong cilik Dahlan begitu ngotot menghilangkan wong cilik.Ini hanyalah contoh kecil dari kebijakan Dahlan Iskan yang menunjukkan kebencian beliau terhadap orang miskin atau wong cilik.
Bukan tidak mungkin kalau Dahlan jadi presiden, wong cilik wong cilik tersebut akan beliau hilangkan.
Dan apabila wong cilik tersebut hilang...!
Tentu partai wong cilik akan kehilangan jati diri, kehilangan roh untuk mengekploitasinya.
Dan saya yakin Dahlan tidak sengaja akan menghilangkan partai wong cilik, mungkin juga partai itu merubah nama jadi partai "wong gede".