Seperti Minggu kemarin dan seperti juga entah berapa puluh minggu pagi yang lalu-lalu, pagi ini pun di meja ada sebungkus rokok yang dapat kuambil jika kembali mengalahkan Sakram bermain catur, selain
ngopi gratis tentunya. Tantangan itu pasti timbul dari rasa penasarannya yang tak pernah menang dariku. Mungkin sebagai guru dia ingin sekali-kali menang, tidak selalu kalah dan terkesan bodoh. Padahal Sakram adalah guru Bahasa Indonesia dan mestinya memang tidak harus pintar bermain catur. Pintar mengajar dan membuat murid-muridnya lebih pintar darinya, itulah yang kukira harus menjadi rasa penasarannya. Tapi mungkin saja sebungkus rokok tidaklah ada artinya bagi guru PNS macam Sakram, bukankah gaji bulanannya sangat besar?
KEMBALI KE ARTIKEL