Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Terkubur

25 April 2015   21:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:41 16 0
dia bilang dia muak
aku lihat matanya terbelalak
ketika ia berkata tidak
pada kebodohan dan kemalasan

namun ia terpaksa mengais lembaran uang
berusaha untuk tidak merana
dalam susunan pekerjaan
industri dan kapitalisme

ceritanya tak putus
dua jam berbicara
mencurahkan hati penuh tawa
tetapi aku melihat jeruji besi

tawanya lantang
tetapi samping matanya tidak mengeriput
dia bilang jangan jadi orang miskin
jangan mau hidup susah

mungkin dia hanya salah satu manusia yang menyerah
pada usaha dan jerih payah
yang mengenyangkan jiwa
dan tinggi nilai moralnya

kini ia terperangkap
sebuah kandang yang tak terlihat
berinterior mewah
membohongi naluri mencari kebenaran

mau bagaimana?
mungkin terlambat untuk berubah
terlanjur
mungkin berubah juga bukan jawaban yang tepat
untuk orang dewasa seperti ia dan mereka....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun