Saya belajar banyak dari informasi-informasi yang terdapat di internet, yang kebanyakan tulisannya disusun dalam bahasa Inggris. Saya juga senang menonton film dan menikmati musik berbahasa Inggris yang mayoritas mewakili pola pikir dan budaya bangsa barat ataupun ras kulit putih. Dahulu saya sangat kagum, seakan budaya kaum mereka harus diterapkan di Indonesia, bahkan di seluruh dunia untuk mencapai keseragaman. Namun sekarang, setelah menempuh bangku perkuliahan dan sering bertukar pikiran dengan ayah dan beberapa teman, saya akhirnya sadar. Kaum mereka memang telah mengajarkan banyak hal, saya sendiri sangat berterimakasih, tetapi kini sudah saatnya kita menerapkan bahasa netral sebagai bahasa internasional. Bukannya bahasa Inggris atau bahasa lain yang mewakili beberapa kelompok atau negara.