Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

a, i, u, e, o

10 Januari 2015   01:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:27 16 0
Dari kecil tak pernah dibilang nakal.
Kerap menangis dan dibilang janggal.
Kesedihan itu tidak asal,
akibat dari kekecewaan yang dicerna lewat akal.

Sering berangan jadi perempuan sundal,
tersenyum lenjeh dan menjual,
populer di mata laki-laki bengal.

Ada cahaya yang menjegal,
berujar betapa malunya punya otak kental.
Maukah hidup terus beralas sendal?

Tak mau
Aku tak mau

Cepat!

Berikan aku tanggal!

Bilamana aku telah pantas bervokal!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun