Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Candu Itu Kugilai

4 April 2011   09:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:08 136 5

nyanyian kodok telah memudar

celoteh jangkrik tak lagi terngiang

ahhhhh........

mungkin terlelap dalam balutan hangat mentari

sayup-sayup burung mulai bercerita

pembawa hangat menyeruak

menerobos melewati celah atap tanpa permisi

harum bunga jeruk yang menggoda kumbang memaksaku membuka mata

secangkir kopi menggoda inderaku

menuntunku tuk menikmati awal hari

menatap permadani yang terbentang hijau

dihiasi senyum ibu-ibu bercaping

ah.... desaku

rangkat, aku selalu merindumu

rasanya tak kuasa kalbuku sejenak saja berpaling

kau bagaikan candu yang kugilai

***

dedicated for Rangkat

04042011

DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

[caption id="attachment_98761" align="aligncenter" width="300" caption="DESA RANGKAT - Kompasiana on Facebook"][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun