Sebelumnya saya sampaikan, bahwa artikel ini repost dengan sedikit modifikasi dari artikel saya sebelumnya dengan judul Festival Dussehra di India, Kebaikan mengalahkan Kejahatan. Karena momentnya sekiranya tepat dengan perayaan Nyepi di Indonesia makanya saya repost untuk sekedar berbagi kembali. :)
*
Dalam rangkaian perayaan Nyepi di Bali, ada namanya upacara pengerupukan yang bertujuan mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar dimana biasanya ada pawai OGOH-OGOH yang diarak keliling lingkungan dan akhirnya dibakar.
Di India juga ada Ogoh-ogoh, tapi tidak diarak saat perayaan tahun baru saka, melainkan pada Festival Dussehra yang mana tahun lalu dirayakan pada tanggal 17 Oktober 2010.
Dussehra dirayakan untuk menghormati Prabu Rama yang telah menang melawan Rahwana saat merebut kembali Dewi Shinta. Dimana saat ituShinta diculikoleh Rahwana. Perayaan ini dimulai ketika memasuki bulan Asvin, salah satu bulan dalam kalender India dalam tahun SAKA. Biasanya bulan Asvin ini jatuh pada bulan September atau Oktober di tahun masehi. Dan hari inilah tepatnya perayaan itu. Pada hari pertama bulan Asvin mereka berpuasa hingga hari ke-9. Puasanya berbeda dengan puasaumat Islam. Puasa disini mereka tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari biji-bijian. Tetapi boleh mengkonsumsi sayur-sayuran dan tentu saja diperbolehkan untuk minum, tetapi bukan minuman keras atau yang beralkhohol.
Pada hari kesepuluhlah mereka merayakan Dussehra. Pada perayaan ini mereka membuat patung-patung. Ada patung Dewi Durga, Prabu Rama dan Rahwana. Mereka juga memakai kostum seperti Prabu Rama dan Dewi Shinta. [caption id="attachment_292439" align="alignright" width="200" caption="Dewi Durga"][/caption]
Kenapa ada patung Dewi Durga? Karena dari Dewi Durga-lah Prabu Rama mendapatkan rahasia bagaimanacaranya mengalahkan Rahwana. Patung-patung itu diarak, dan patung Dewi Durga dilarung ke laut ataupun sungai, sedangkan patung Rahwana dibakar.