Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Mengapa Harus Menuntut Disapa Dengan Sebutan Haji/Hajjah?

16 November 2010   13:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:33 303 3

Berpapasan dengan para calon jamaah haji saat mereka berombongan berangkat ke airport membuat hati saya bagai disiram air es. Tahun kemarin saat di bandara dan tidak sengaja melihat pesawat dari Saudi Arabia yang membawa rombongan jamaah haji kembali dari Makkah pun hati ini rasanya menangis. Ya Allah..... Ijinkan hambamu ini bertamu.

Saya sering bertanya, dan sampai sekarang belum menemukan jawaban yang memuaskan saya. Mengapa banyak orang selalu ingin menambahkan gelar Haji atau Hajah di depan namanya sekembalinya mereka dari menunaikan ibadah haji? Terkadang ada yang sampai protes jika tidak disapa dengan sebutan Pak Haji atau Ibu Hajjah.

Bukankah ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam? Yang mana jika kita mampu maka kita wajib melaksanakannya? Kenapa kita tidak menambahkan Syahadat, Sholat, Zakat dan Puasa di depan nama untuk sapaan? Bapak/Ibu Syahadat?, Bapak atau Ibu Sholat?, Bapak atau Ibu Zakat?, Bapak atau Ibu Puasa?

Adakah di antara para kompasianer yang bisa membantu saya? Yang saya tahu, di Qur’an, Allah berfirman “Katakanlah wahai Muhammad...” bukan “Katakanlah wahai Haji Muhammad...” kepada Rasulullah. Padahal kita tahu, Rasulullah juga menunaikan ibadah haji.

Terlepas dari itu semua, marilah kita berdoa semoga para jamaah haji menjadi haji yang mabrur. Amin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun