Udara mulai terasa mendingin setelah sejenak membakar jiwa Burung pun kembali ke peraduan menghabiskan senja yang tersisa. Sinar menyilau di kiblat, Perlahan menghilang di balik sang raksasa bumi, Yang tertinggal hanya pancaran rona, yang membelai hampanya sukma. Terus dan terus, Tak letih tuk kembali Memberi nyawa bagi jasad yang beku, Tuk tetap bertahan dimakan sang waktu. *coretan ini pernah saya publikasikan di blog pribadi saya*
KEMBALI KE ARTIKEL